Ponorogo Lakukan Penanaman 100 Biopori untuk Mengurangi Banjir di Hari Air Dunia

PONOROGO, KABARHIT. COM - 23 Maret 2025 – Yayasan Menabung Air bekerja sama dengan Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Ponorogo mengadakan aksi lingkungan berupa penanaman 100 biopori di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, sebagai bagian dari peringatan Hari Air Dunia (HAD) 2025. Kegiatan ini diselenggarakan pada 22 Maret 2025, yang juga bertepatan dengan Hari Pers Nasional, dan dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan.

Acara ini turut melibatkan sekitar 40 relawan dari Maesa Group yang merupakan mitra Yayasan Menabung Air. Kegiatan yang berlangsung meriah ini juga diisi dengan penanaman 300 pohon oleh AWDI, pembagian sembako, santunan bagi anak yatim, serta sosialisasi mengenai konservasi air untuk masyarakat setempat.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Yayasan Menabung Air dan Maesa Group. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pentingnya aksi penanaman biopori untuk mengurangi banjir yang sering terjadi. "Hampir semua banjir terjadi karena air tidak terserap dengan baik ke dalam tanah. Penanaman biopori adalah salah satu solusi untuk mengendalikan banjir.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan lokasi penanaman biopori yang tepat, serta memastikan ukuran dan kedalamannya sesuai," ujar Sugiri melalui siaran pers pada Minggu (23/3/2025).

Biopori merupakan lubang silindris yang ditanam vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm. Fungsinya adalah untuk meningkatkan resapan air hujan, mengurangi genangan air, serta mengolah sampah organik menjadi kompos yang berguna bagi lingkungan.

 

Andi Widodo, Humas & Kemitraan Yayasan Menabung Air, menjelaskan bahwa tahun ini, yayasan menargetkan penanaman 5.000 biopori di lokasi-lokasi strategis yang rawan banjir dan kekeringan.

Selain itu, mereka juga melakukan edukasi konservasi air melalui roadshow ke sekolah-sekolah dan komunitas di sekitar Ponorogo. Gerakan ini tidak hanya terbatas di Ponorogo, tetapi juga akan meluas ke DKI Jakarta dan beberapa daerah lain di Indonesia, dengan harapan dapat menyentuh 1 juta masyarakat Indonesia.

Tentang Hari Air Dunia (HAD)
Hari Air Dunia pertama kali diperingati pada tahun 1992 setelah disepakati dalam konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro. Peringatan HAD bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya konservasi air dan dampak dari kelalaian dalam pengelolaan sumber daya air. Tahun 2025, HAD ke-33 mengangkat tema Glaciers Preservation atau Pelestarian Gletser, yang mencerminkan urgensi menjaga ketersediaan air tawar dunia seiring dengan perubahan iklim yang semakin parah.

Editor : Deni