Melestarikan Budaya Jatim di Era Digital, Membangun Identitas Bangsa di Kalangan Milenial dan Gen Z

Sarasehan Sektor Pariwisata dan Kebudayaan bersama Anggota DPRD Jatim Fraksi Partai Demokrat, Rasiyo di Hotel Regantris Cendana Surabaya (dok. ful)
Sarasehan Sektor Pariwisata dan Kebudayaan bersama Anggota DPRD Jatim Fraksi Partai Demokrat, Rasiyo di Hotel Regantris Cendana Surabaya (dok. ful)

SURABAYA, KABARHIT.COM - Upaya pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan di Jawa Timur (Jatim), yang dinilai penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Tak hanya itu, sektor pariwisata dan budaya harus dikenalkan dan diterapkan pada generasi milenial dan gen Z. Karena generasi saat ini sudah banyak tidak mengenal kebudayaan bangsa Indonesia khususnya Jawa Timur.

Berangkat dari tujuan tersebut, Anggota DPRD Jatim Fraksi Partai Demokrat 2024-2029 Dr. Rasiyo, M.Si menggelar saresahan bidang pariwisata dan kebudayaan di lantai 9 Hotel Regantris Cendana, Surabaya, pada hari Minggu (10/11/2024) malam.

Kegiatan ini bertajuk tentang menjaga identitas lokal dalam industri wisata. Kegiatan ini juga diikuti kurang lebih 100 orang dari berbagai kalangan masyarakat umum kota Surabaya, mulai dari komunitas dan pelaku UMKM bidang pariwisata dan kebudayaan.

Anggota DPRD Jatim Fraksi Partai Demokrat Rasiyo menyampaikan bahwa peran penting bagi kita semuanya untuk melestarikan budaya ditengah gempuran modernisasi dan ketertarikan generasi muda pada teknologi. Menurutnya, upaya pelestarian budaya tradisional, seperti tarian - tarian lokal, sudah seharusnya menjadi prioritas agar tidak hilang tertelan perkembangan zaman.

"Kami sangat memprihatinkan terhadap generasi milenial dan gen Z  yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget, dan kurang tertarik pada kesenian lokal seperti tari tradisional," ujarnya saat diwawancarai awak media seusai kegiatan saresahan sektor pariwisata dan kebudayaan.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Rasiyo menjelaskan bahwa pelestarian budaya membutuhkan dukungan bersama antara pemerintah daerah dengan lembaga pendidikan.

"Melalui kerjasama dengan sekolah, diharapkan budaya lokal bisa lebih diperkenalkan kepada generasi muda. Salah satunya dengan memasukkan kegiatan ekstrakurikuler seni tradisional dalam kurikulum," imbuh Rasiyo.

Rasiyo menuturkan, keberhasilan negara lain adalah menghargai budaya.

"Ada beberapa negara berhasil dengan budaya, seperti Amerika Serikat dan Belanda. Bahkan membuka ruang untuk kesenian tradisional indonesia seperti wayang kulit," ucap politisi Partai Demokrat.

"Mereka mengingatkan kepada kita, agar Indonesia tidak tertinggal dalam upaya pelestarian budaya ini dan mengimbau pemerintah pusat untuk lebih aktif mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya," tukasnya.

Rasiyo berharap pemerintah melalui dinas pendidikan dan kebudayaan serta masyarakat umum dapat melestarikan budaya lokal untuk memperkenalkan kepada generasi muda.

"Budaya lokal ini sebagai identitas bangsa yang diwariskan kepada generasi bangsa, salah satunya generasi muda," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi  Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Ali Afandi menyampaikan bahwa kami terus upaya meningkatkan daya tarik pariwisata dan membangun identitas budaya lokal.

Menurutnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini berkomitmen untuk melibatkan berbagai sektor dalam memperkenalkan budaya Jatim, salah satunya kolaborasi dengan sektor swasta seperti hotel.

"Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat menyampaikan kebutuhan dalam mengembangkan pariwisata melalui sektor budaya, yang merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat," imbuh dia.

"Pentingnya budaya lokal sebagai identitas bagi generasi muda, sehingga mereka bangga dan mau melestarikan budaya," terang pria yang dipanggil akrab Afandi.

Afandi mengungkapkan bahwa hotel ini merupakan bagian dari sektor swasta, yang mana nanti memiliki peran aktif dalam mengenalkan budaya Jatim kepada wisatawan yang datang.

"Salah satu cara yang diusulkan adalah menyediakan sajian budaya, seperti musik gamelan dan pertunjukan budaya lainnya. Agar, para tamu hotel dapat mengenal dan mengapreasiasi budaya lokal," ungkap Afandi.

"Adanya komitmen bersama antar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dengan sektor swasta, para wisatawan yang datang dapat merasakan budaya Jatim sehingga budaya ini bisa dikenal luas dan dilestarikan," tukasnya.

Afandi menekankan bahwa kita siap memfasilitasi pertemuan pelaku seni dengan pihak hotel, agar dapat mengadakan pertunjukan budaya secara berkelanjutan.

"Dengan demikian, hotel dapat hiburan menarik untuk tamunya. Sementara pelaku seni mempunyai wadah untuk menyalurkan keahlian mereka," pungkasnya. 

Editor : Kacong

Lapor Mas Wapres RI