DPRD Surabaya Apresiasi Layanan Shelter DP3A Meski Serapan Anggaran Rendah di Triwulan I

Wakil Ketua Komisi D, D. Lutfiyah
Wakil Ketua Komisi D, D. Lutfiyah

SURABAYA,KABARHIT.COM -  Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar rapat evaluasi Triwulan I Tahun Anggaran 2025, Selasa (6/5/2025), untuk menyoroti kinerja dan realisasi program prioritas di sektor sosial, khususnya dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB).

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir, itu turut dihadiri perwakilan dari Bappeda, Bapenda, BPKAD, BPBJ-AP, dan DP3A-PPKB. Dalam evaluasi tersebut, diketahui serapan anggaran DP3A masih berada di angka 9,5ri total Rp58,3 miliar hingga akhir Maret 2025. Sebagian besar dana berasal dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat.

Menurut dr. Akma, lambatnya penyerapan ini disebabkan oleh belum cairnya DAK, sehingga sejumlah program harus digeser pelaksanaannya ke triwulan berikutnya. Meski demikian, ia menegaskan bahwa efisiensi sebesar Rp1,9 miliar telah dilakukan tanpa menyentuh program strategis.

“DP3A punya peran vital dalam pengendalian stunting, pencegahan kenakalan remaja, dan perlindungan perempuan dan anak. Kita pastikan program-program strategis ini tetap berjalan optimal,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan pengembangan Sekolah Rakyat sebagai solusi pendidikan dan pembinaan karakter bagi anak-anak dari keluarga miskin dan broken home. Program model boarding school ini dianggap penting untuk menekan angka kenakalan remaja.

Senada, Wakil Ketua Komisi D, D. Lutfiyah, menyoroti peran pola asuh dan gizi dalam mencegah stunting. Ia mengingatkan pentingnya edukasi MPASI yang bergizi dan berprotein cukup sejak usia 6 bulan.

Kepala DP3A-PPKB, Ida Widayati, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan memang tersebar sepanjang tahun. Salah satu fokus utama adalah layanan rumah aman (shelter) bagi perempuan dan anak korban kekerasan, yang berjalan terus tanpa menunggu jadwal triwulan.

“Kami tidak bisa menjadwalkan shelter karena sifatnya darurat. Ini bentuk pemenuhan hak dan perlindungan anak yang harus berjalan setiap waktu,” jelas Ida.

Ida juga memaparkan langkah DP3A-PPKB dalam menangani anak-anak yang terlibat kenakalan remaja, termasuk konseling psikologis, kunjungan keluarga, hingga program kejar paket untuk anak putus sekolah. Kolaborasi dengan berbagai lembaga juga terus diperkuat untuk mendukung ketahanan keluarga.

 

Editor : Deni