ADOBSI Jatim Gelar Peluncuran Dua Buku Terbaru, Bahas Tajali Amarthani hingga Sastra Anak

Reporter : Ipul

SURABAYA, KABARHIT.COM — Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar kegiatan peluncuran buku secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Rabu (29/10/2025) siang. Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan bagi para akademisi, praktisi, dan pemerhati bahasa serta sastra untuk membahas isu-isu terkini dalam dunia literasi.

Sebanyak 126 peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan tersebut. Dalam acara ini, dua narasumber dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan pemikiran mengenai karya terbaru mereka. Narasumber pertama, Andik Yulianto dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), memperkenalkan buku berjudul Tajali Amarthani. Sementara itu, Ari Ambarwati dari Universitas Islam Malang membahas bukunya yang berjudul Melampaui Sastra Anak. Acara ini dimoderatori oleh Khoirul Muttaqi, juga dari Universitas Islam Malang.

Baca juga: Putusan MK dan Masa Jabatan, Hj.  Reni Astuti Dorong Perpanjangan Tanpa Plt

Dalam sambutannya, Ketua ADOBSI Jawa Timur Prima Vidya Asteria mengatakan bahwa peluncuran buku ini menjadi momentum penting bagi komunitas akademik untuk terus menumbuhkan apresiasi terhadap bahasa dan sastra.

Baca juga: Hj. Reni Astuti Puji Buku 'Menjadi Cahaya': Inspirasi untuk Perempuan dan Keluarga

“Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para dosen, tetapi juga masyarakat umum terutama mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap dunia literasi. Dua narasumber ini luar biasa karena menunjukkan bahwa karya bukan semata soal materi, melainkan tentang semangat berbagi pengetahuan melalui karyanya,” ujarnya.

Dalam sesi pembedahan karya, Andik Yulianto menjelaskan bahwa buku Tajali Amarthani lahir dari refleksi terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas dalam kehidupan. “Proses kreatif saya berangkat dari pemaknaan terhadap semangat kehidupan dan posisi manusia di rimba raya semesta. Hidup memang tidak abadi, tetapi kita dapat mengisinya dengan kebaikan dan kedamaian,” tutur Andik sapaan akrabnya.

Baca juga: Peluncuran Buku "Menjadi Cahaya"  Meriahkan Hari Keluarga Nasional 2025 di Surabaya

Ia menambahkan, semangat tersebut juga berkaitan dengan jati diri kebangsaan. “Bangsa yang kuat dibentuk oleh manusia-manusia hebat. Mewujudkannya tidak mudah, perlu proses panjang dan kesadaran kolektif,” tukasnya.

Editor : Ipul

PEMERINTAHAN
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru