SURABAYA, KABARHIT.COM - Gejolak masyarakat di Rempang Kepulauan Riau dimanfaatkan Alat politik oleh orang-orang mantan Anggota HTI. Mereka memanfaatkan momen kemanusiaan hanya untuk membangkitkan Paham Khilafah. Pada Senen, 25 September 2023, publik menyayangkan cara mereka memanfaatkan momen tersebut dengan tujuan mengambil simPATI masyarakat terhadap sistem demokrasi di negara ini, dengan menganggap Khilafah sebagai sistem yang lebih baik.
Pemerintahan jokowi harus diganti dengan sistem Khilafah karena penderitaan warga Rempang tidak boleh dimanfaatkan untuk melawan pemerintahan. Melakukan relokasi masyarakat sulit karena komunikasi terputus akibat provokasi dari pihak yang tidak suka dengan kemajuan. Mereka yang ingin merombak sistem pemerintahan menjadi Khilafah akan demo di Surabaya pada 26 September 2023 pukul 12. Pkl 30 WIB, Depan Gedung DPRD Jawa Timur, Jl. Indrapura.
Mereka mencoba membuat gebrakan dengan menggunakan Aliansi Masyarakat Surabaya Peduli Rempang (AMSPR) sebagai nama kelompok mereka. Mereka menggunakan nama Surabaya dan Rempang untuk memprovokasi pertentangan antara masyarakat dan Pemerintah.
Sebagai warga yang beragama, cerdas, dan mencintai tanah air, kita harus menjadikan Pancasila sebagai panduan hidup sehari-hari. Kita tidak boleh terpancing oleh janji-janji khilafah yang dibuat oleh HTI, karena ada banyak bukti di Timur Tengah bahwa Hizbut Tahrir selalu memicu perang.
Adanya rencana aksi yang di lakukan oleh kelompok yang di susupi oleh mantan Eks Anggota HTI tokoh Surabaya yang menggawangi sebagai tokoh JOGO SUROBOYO menolak keras aksi mereka.
Anwar mengatakan bahwa segala bentuk aksi mereka adalah upaya memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI khususnya Kota tercinta Surabaya.
"Saya menghimbau kepada seluruh warga Surabaya agar berhati hati dengan segala bentuk propaganda yang di lakukan oleh kelompok kelompok kadrun dengan mengatasnamakan kemanusiaan. Lawan segala bentuk Terorisme dan Radikalisme di kita ini." Pungkas Anwar. (Red)
Editor : Deni