BOJONEGORO, KABARHIT.COM - 15 - Agustus 2024 – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang diresmikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di GOR Desa Dolok Gede, Kabupaten Bojonegoro.
Acara ini merupakan bagian dari upaya OJK dan berbagai pelaku jasa keuangan untuk meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi di pedesaan, dengan tujuan menggerakkan roda ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Acara peluncuran dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, serta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo. Dalam sambutannya, Anggoro menegaskan dukungan BPJS Ketenagakerjaan terhadap program EKI dan menjelaskan peran penting jaminan sosial dalam memberikan perlindungan bagi pekerja. “Kehadiran kami ini merupakan bentuk dukungan kepada program EKI. Melalui jaminan sosial seperti kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, kehilangan pekerjaan, dan kematian, BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi jaring pengaman dalam perjalanan menuju masyarakat yang sejahtera,” ujarnya.
Anggoro juga menyerahkan secara simbolis kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada salah satu perwakilan ketua kelompok tani di Desa Dolokgede. Ia menambahkan bahwa inklusi keuangan dapat menjadi solusi bagi ketimpangan sosial dan berkomitmen untuk memperluas cakupan kepesertaan. “Dari 30% yang terlindungi kini menjadi 70rkat kerja sama dengan Pemerintah Bojonegoro,” tambah Anggoro.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, menjelaskan bahwa program EKI memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan di desa-desa. Ia percaya bahwa setiap desa memiliki potensi yang bisa dikelola untuk memperkuat ekonomi daerah dan nasional. “Desa-desa ini akan menjadi prototipe pengembangan dengan pemetaan potensi untuk didukung sektor jasa keuangan, sehingga dapat menstimulasi produktivitas desa,” ungkap Mahendra.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim, Hadi Purnomo, menyambut positif pelaksanaan program EKI di wilayah pedesaan. “Kami akan terus memaksimalkan cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan di Jatim. Sosialisasi dan edukasi kepada pekerja akan kami dorong agar mereka dapat bekerja dengan tenang karena risikonya telah dicover BPJS Ketenagakerjaan,” kata Hadi.
Di sisi lain, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang, Widodo, juga mengapresiasi kegiatan ini dan meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sangat bergantung pada potensi domestik, terutama di tingkat desa.
“Dengan program EKI, kami yakin masyarakat desa akan dapat memanfaatkan produk keuangan secara optimal untuk mendukung usaha dan kegiatan produktif lainnya. Kami mendorong pelaku usaha untuk mendaftar dan terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan agar dapat bekerja dengan lebih aman,” pungkas Widodo.
Editor : deni