SURABAYA, KABARHIT.COM - Dinamika politik dalam pemilihan wali kota (Pilwali) Kota Surabaya memanas, dimana seluruh partai politik hanya mendukung satu calon, yaitu calon tunggal atau petahana, tanpa ada lawan tanding.
Menanggapi hal tersebut, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya menggelar dialog terbuka mengenai demokrasi di Auditorium Lantai 5, Surabaya, pada Jumat (15/11/2024) siang. Kegiatan ini mengangkat tema tajam dan kontroversial bertajuk "Problematika Yuridis Kedudukan Hukum Kolom Kosong dalam Surat Suara".
Dalam acara ini, dihadirkan pandangan kritis dari berbagai kalangan mengenai fenomena demokrasi di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya. Para peserta yang hadir meliputi politisi, anggota DPRD Kota Surabaya, akademisi hukum, seluruh mahasiswa/i Unitomo, serta masyarakat umum.
Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Badan Eksekutif Mahasiswa untuk memperingati Hari Pahlawan, sekaligus sebagai edukasi dan sosialisasi mengenai ruang belajar tentang demokrasi terbuka.
"Tema ini sangat penting, terutama untuk demokrasi di Jawa Timur. Kita ketahui bahwa Pilwali pada 29 November 2024 mendatang akan menghadirkan calon petahana yang akan melawan kotak kosong. Mengapa harus melawan kotak kosong, kenapa tidak langsung memilih secara aklamasi saja," ujarnya.
Ia pun juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk hadir dengan baik.
"Terima kasih kepada narasumber yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini, serta kepada para peserta, baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum yang hadir. Semoga acara ini memberikan manfaat yang baik," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Demokrasi Surabaya Yanto Ireng mengatakan bahwa Pilkada Surabaya 2024 penuh dengan problematik kontroversial. Menurutnya, ini adalah demokrasi terburuk di kota Surabaya, karena demokrasi tanpa pilihan, pemilihan tanpa seleksi.
"Saya berterima kasih kepada seluruh hadirin yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Ini adalah fenomena di Surabaya di mana seluruh partai politik bungkam dan hanya mendukung satu calon, yaitu calon petahana," pungkasnya.
Editor : Kacong