Tim Mahasiswa ITS Gagas Detektor Hemoglobin Non-invasif

SURABAYA, KABARHIT.COM - Tim mahasiswa ITS menggagas detektor hemoglobin non-invasif dengan kecerdasan buatan untuk prediksi anemia pada lupus.

Pengembangan detektor hemoglobin non-invasif bernama Hemoglobest menggunakan kecerdasan buatan STM32. Dengan kecerdasan buatan, perangkat ini dapat efisien dalam perhitungan dan mempercepat prediksi anemia. Kecerdasan buatan STM32 dapat menghemat daya dan berfungsi sebagai microcontroller.

Baca Juga: Gandeng Dinkes, Hartoyo Sosialisasikan Cara Pencegahan Penanganan Anemia Pada Remaja Putri

Detektor hemoglobin rancangan Tim Hemoglobest ITS ini nantinya dapat dikhususkan untuk mendeteksi dan memprediksi anemia bagi penderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

Penderita lupus memerlukan pendekatan khusus dalam mendeteksi penyakit anemia, karena kadar hemoglobin yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan non-lupus.

Ketua Tim Hemoglobest ITS Muhammad Taufiqul Huda menjelaskan, jika anemia pada penderita lupus berpotensi merusak struktur sel organ tubuh.

Hal tersebut dapat terjadi karena perubahan kadar hemoglobin di dalam darah orang normal tidak sedrastis pada penderita lupus.

“Alat ini dilengkapi dengan sistem prediksi anemia sehingga dapat dipakai oleh penderita lupus sebagai peringatan dini,” paparnya.

Detektor hemoglobin non-invasif terbukti menghasilkan limbah lebih sedikit daripada detektor hemoglobin invasif.

Penggunaan alat non-invasif akan mengurangi jumlah limbah medis yang dihasilkan, seperti test strip dan peralatan sekali pakai yang digunakan dalam prosedur invasif.

Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) ini sukses meraih medali perak pada kategori Presentasi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023 lalu.

 

Editor : deni