220 Balai RW di Surabaya digunakan untuk Sinau dan Ngaji Bareng.

avatar kabarhit.com

SURABAYA, KABARHIT.COM - Pemkot Surabaya melalui Dispendik berkomitmen memberikan fasilitas dan pendampingan kepada anak-anak dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah melalui program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. 

Yusuf Masruh, Kepala Dispendik Kota Surabaya, menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan memotivasi siswa agar semangat belajar dan mengaji. Pemkot Surabaya mewujudkan KLA dengan menyediakan ruang aman bagi anak-anak untuk kreativitas.

Baca Juga: FKM Unair dan Pemkot Surabaya Kampanye Anti Rokok Sambut Hari Tembakau 2024

“Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi guru dan mahasiswa untuk peduli terhadap pendidikan di Surabaya dengan cara menjadi volunteer (relawan) dalam program tersebut,” kata Yusuf, Kamis (22/2/2024).

Yusuf menjelaskan, sejak diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 2 September 2023, hingga saat ini sebanyak 220 Balai RW dari 31 kecamatan se-Surabaya telah digunakan sebagai lokasi Sinau dan Ngaji Bareng. Para tenaga pengajarnya adalah pemuka agama, serta mahasiswa dan guru.

Baca Juga: Pemkot Pamerkan Layanan Unggulan RSUD Soewandhie Yang Hanya Dimiliki 5 Rumah Sakit Se-Indonesia

Mahasiswa yang terlibat dalam penerapan program Sinau dan Ngaji Bareng sebanyak 2.240 orang. Para mahasiswa tersebut berkolaborasi dengan 6.593 tutor dan guru, serta 503 guru TPQ.

“220 itu tersebar di 128 kelurahan dari 31 kecamatan di Surabaya. Para peserta adalah anak-anak di lingkungan kelurahan tersebut, pelajar SD kelas V dan VI, serta pelajar SMP kelas VIII dan IX. Masyarakat bisa melakukan monitoring melalui website https://dispendik.surabaya.go.id/sinau-bareng/ untuk melihat jadwal dan loksi Balai RW,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halalbihalal pada Hari Pertama Masuk Kerja, Diikuti 7 Ribu Pegawai

Di samping itu, ia mengaku bahwa berbagai wilayah di Kota Surabaya terus mengajukan penggunaan Balai RW dalam program Sinau dan Ngaji Bareng. Yusuf menyampaikan, masyarakat bisa menghubungi lurah setempat untuk mengajukan Balai RW sebagai lokasi penerapan Sinau dan Ngaji Bareng.

“Apalagi di setiap Balai RW sudah ada layanan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), yaitu layanan konseling bagi keluarga, anak, dan perempuan. Jadi Balai RW diharapkan bisa menjadi titik berkumpul dan bersosialisasi anak-anak, terutamanya dalam belajar dan mengaji,” pungkasnya.

Editor : deni