KEDIRI, KABARHIT.COM - Intensif mengentaskan kemiskinan di Jawa Timur (Jatim) ini langkah nyata konkrit Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui program berkelanjutan. Salah satunya aksi adalah program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang dilakukan kepada warga penerima manfaat di Kabupaten Kediri, Selasa (5/11/2024).
Melalui program ini, Pemprov Jatim akan memberikan hunian yang lebih layak serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat prasejahtera, sehingga secara bertahap mampu menurunkan angka kemiskinan di Jatim.
Program tersebut telah kerjasama antara Pemprov dengan Kodam V Brawijaya dan dilaksanakan para jajaran kodim 0809 / Kediri tahun 2024 dengan menggunakan anggaran sebesar 20 juta.
Kali ini, Pj Gubernur Adhy didampingi Pjs. Walikota Kediri meninjau rumah miliki Mijan di Kecamatan Pesantren dan Rochim di Dusun Klaten Desa Brenggoloyang yang selesai di renovasi mulai dari ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi hingga ventilasi udara yang kesemuanya berlantai keramik.
Seusai melakukan peninjauan Pj. Gubernur Adhy mengatakan, program Rutilahu yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009 itu menjadi bagian dari indikator penurunan kemiskinan di Jawa Timur.
Salah satunya rumah bagi masyarakat miskin renovasi diperbaiki. Terbukti Rutilahu mengutamakan pembangunan atap, dinding, lantai, jamban hingga ventilasi mengurangi indikator rumah orang miskin.
"Rumah ini sebagai bagian dari indikator penurunan kemiskinan dan Rutilahu ini sudah mencakup beberapa indikator penurunan kemiskinan seperti rumah memiliki atap, dinding, lantai, jamban hingga ventilasi yang layak. Sehingga mengurangi kriteria rumah orang miskin," ungkap Adhy.
Ke depan, masyarakat miskin akan terus diberikan stimulus dan diberdayakan secara ekonominya.
Pj. Gubernur Adhy menyebut, apa yang dilakukan oleh pemerintah bersama TNI merupakan wujud nyata dampak dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Menurutnya, bagi masyarakat yang menempati Rutilahu serta dampak bagi lingkungan sekitar masyarakat penerima bantuan.
"Saya tidak ingin terdapat masyarakat penerima kemudian disisi lain terdapat masyarakat yang mengatakan program ini tidak baik," ujarnya dalam keterangan pers diterima oleh redaksi pada hari yang sama.
Rutilahu ini, merupakan salah satu bentuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial melalui gotong royong yang dikoordinasi oleh Dandim setempat bersama tim dan melibatkan peran serta masyarakat sekitar.
"Dampak lain Rutilahu ini adalah sistem sosial kita tetap terbangun di masyarakat lewat kerjasama dan gotong royong antar warga," jelasnya.
Menurutnya, melalui Rutilahu data kemiskinan akan berubah dan diupdate sehingga satu data terdapat kriteria rumah orang miskin yang sudah terselesaikan.
Kedepan, Adhy berkomitmen untuk menurunkan kemiskinan dengan banyak menggandeng pihak baik melalui pemberdayaan ekonomi hingga merenovasi rumah masyarakat kurang mampu.
"Hal ini sejalan dan membantu upaya pemerintah pusat yang ingin membuat rumah 3 juta setiap tahun. Kita akan mendukung lewat menggandeng banyak pihak seperti Baznas untuk mempercepat penurunan kemiskinan di Jawa Timur," sebutnya.
Tahun ini pogram Rutilahu di Jatim berhasil menyasar 1890 rumah masyarakat miskin bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya. Kerjasama Rutilahu juga menyasar masyarakat di kelompok nelayan atau masyarakat pesisir lantai bekerjasama dengan TNI AL.
"Kerjasama dari berbagai unsur seperti ini menunjukkan bahwa TNI memiliki resource dan mengetahui secara persis kondisi di lapangan utamanya masyarakat yang berhak menerima program Rutilahu," pungkasnya.
Editor : Kacong