JAKARTA, KABARHIT.COM - TNl AL-Puspenerbal (19/11/2024). Wakil Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Wadan Puspenerbal), Laksma TNl Bayu Alisyahbana mewakili Komandan Puspenerbal, Laksda TNl Sisyani Jaffar menghadiri Seminar Akhir Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-62 yang digelar di Gedung Yos Sudarso Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024).
Seminar Akhir Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-62 yang mengusung tema "Membangun Kekuatan Maritime Autonomous Vehicles Guna Mendukung TNI Angkatan Laut Yang Modern, Berdaya Gentar Kawasan dan Berproyeksi Global ini dibuka Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksdya TNl Erwin S. Aldedharma.
Tampak hadir Danseskoal, Waasrena Kasal, Waasops Kasal, Waaskomlek Kasal, Waaslog Kasal, Wadan Puspenerbal, Kadislitbangal, Kapuslitbang Alpalhan Kemhan, Dir G BAIS TNI, Dosen Sesko TNl, IR Opslat Itjenal, Pejabat Undangan TNI AD, TNI AL, TNI AU, Dirporairud Polri, PJU dan Dosen Seskoal serta Pasis Seskoal Angkatan ke-62.
Agenda seminar akhir ini diawaki Sambutan Danseskoal, Pembukaan dan Sambutan Wakasal, Peninjauan lBooth Stand, Paparan dari Pasis Dikreg 62, Paparan Waasrena Kasal, Paparan Narasumber 2 dari Turki, Admiral (Ret) Yusuf Akyuz, Paparan Narasumber 3 Joga Dharma Setiawan. Ph.D (Pakar Robotika/Kepala Robotika & Otomasi UNDIP) dan Diskusi.
Sementara itu hasil pembahasan Antara lain dari Narasumber 1, bahwa Autonomous Surface Vehicles (ASV) berperan penting dalam operasi keamanan maritim, termasuk pengawasan situasional, interdiksi maritim, perlindungan infrastruktur kritis, dan operasi penanggulangan bencana. Sistem ini memungkinkan peningkatan kesadaran situasional maritim (Maritime Situational Awarenes) melalui pengumpulan, fusi, dan distribusi data ISRyang akurat.
Narasumber 2 bahwaMaritime Autonomous Vehicle (MAV) mendukung penguatan pertahanan nasional melalui pengurangan ketergantungan pada teknologi asing, mengatasi misi berisiko tinggi (3D: Dangerous, Dull, Dirty), dan peningkatan efisiensi operasi maritim. Teknologi ini relevan untuk mendukung pengawasan laut, deteksi ancaman, dan penelitian ilmiah.
Narasumber 3 bahwa Autonomous Vehicles (AV) meningkatkan kemampuan pertahanan TNI AL dengan efisiensi operasi dan pengurangan risiko bagi personel. Teknologi ini memungkinkan patroli maritim yang lebih luas, deteksi ancaman yang lebih akurat, dan operasi di wilayah akses terbatas.
Implementasi AV di TNI AL melibatkan adaptasi konsep Maritime Autonomous Surface Ship (MASS) dan pengembangan taktik serta teknik baru. Integrasi teknologi ini akan memperkuat kemampuan transportasi maritim otonom yang terintegrasi (IMAT).
Untuk adaptasi teknologi AV, dibutuhkan kebijakan yang mendukung pemberdayaan industri pertahanan nasional seperti PT PAL dan PT LEN. Kolaborasi erat antara TNI AL, akademisi, praktisi teknologi, dan pembuat kebijakan sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Editor : Deni