Harga Melonjak, Arofah Mina Tetap Berangkatkan Jemaah Umroh

avatar kabarhit.com

Harga Melonjak, Arofah Mina Tetap Berangkatkan Jemaah Umroh

SURABAYA, KABARHIT.COM - Bisnis umroh bergelut di tengah tingginya biaya. Tahun 2023 Iklim bisnis di Indonesia kembali menggeliat dan bangkit, setelah beberapa tahun sempat terhenti karena pandemi covid 19. Bisnis umroh dan haji adalah salah satu usaha di sektor pariwisata yang berusaha bangkit dengan memanfaatkan tingginya animo dan permintaan jemaah untuk melaksanakan ibadah di tanah suci.

Antusiasme jemaah untuk ibadah umroh dan haji di tanah air cukup tinggi, hal ini sangat wajar, karena saat covid Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebelumnya mengeluarkan larangan kepada 10 negara agar tidak mengirim jemaahnya untuk melaksanakan ibadah disana, termasuk dari Indonesia.

Peluang ini tentu saja sangat menyenangkan bagi pengusaha umroh dan haji, termasuk PT Arofahmina. Mereka mempersiapkan diri sebaik baiknya untuk memberangkatkan jemaah sesuai kuota yang dimilikinya.

Namun upaya yang dilakukan sempat terhenti saat datang surat dari Manajemen Golden Rowa Company dan Asosiasi travel AMPHURI yang ditujukan kepada Direktur Travel Umroh dan Haji Plus Arofahmina, Heri Wibowo terkait kondisi terkini tentang fasilitas ibadah umroh.

Dalam surat tertanggal 27 Januari 2023 tersebut menerangkan, bahwa saat ini terdapat 65 travel umroh belum mendapatkan akomodasi hotel mulai dari Januari hingga akhir Februari, baik di Makkah maupun Madinah. Hal ini diakibatkan karena kondisi Makkah dan Madinah mengalami kepadatan pada akhir Januari hingga Februari 2023, dan kepadatan bisa tersebut melebihi kondisi high season Desember 2022. Sehingga seluruh hotel mulai dari area terdekat sampai dengan radius 2 km dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sudah overbooking dan overload.

Kepadatan tersebut, mengakibatkan sistem untuk tasreh raudhah mengalami overload. Begitu juga dengan sistem visa menjadi sering eror, akibatnya banyak visa yang tertolak sistem tanpa alasan yang jelas dan mengakibatkan risiko jemaah gagal berangkat.

" Kondisi ini benar benar diluar kehendak kami," kata Direktur PT Arofahmina Heri Wibowo kepada Pawarta Jatim, Kamis (17/3)

Kondisi inilah yang mengakibatkan PT Arofahmina mengalami kesulitan untuk memberangkatkan jemaahnya, Mau tidak mau PT Arofahmina meminta tambahan biaya kepada para jemaah, karena harga yang dibayarkan di bawah harga standar. Namun setelah dikomunikasikan lagi kepada para jemaah , banyak jemaat umroh banyak yang menolak untuk membayar biaya tambahan ataupun dijadwalkan ulang,dan hal tersebut berujung tanggal 26 Februari 2023 kantornya yang berada di Jalan Kartini Surabaya didatangi jemaah untuk meminta penjelasan terkait gagalnya keberangkatan mereka.

Kehadiran mereka langsung diterima oleh Direktur Heri Wibowo, dia menyampaikan sikap perusahaan yaitu beritikad baik dan berkomitmen tetap memberatkan jemaah sesuai kemampuan dan jadwal yang telah diatur ulang. Namun bagi jemaah yang batal dan meminta pengembalian atau refund.Pengembalian diberikan setelah dikurangi biaya yang telah dikeluarkan dengan jadwal dan ketentuan yang sudah ditetapkan.

" Kami komitmen, dan saat ini tetap melayani keberangkatan jemaah, pada 13 Maret 2023 , 32 orang jemaah umroh telah kami berangkatkan," kata pria kelahiran tahun 1975 tersebut.

Itikad baik PT Arofahmina tersebut mendapatkan tanggapan positif, hal ini terbukti saat dilakukan konfirmasi kepada Rahmad Ramadhan Machfoed, salah seorang jemaah yang gagal berangkat. Pria warga Rewwin Waru Sidoarjo tersebut mengaku masih percaya kepada PT Arofahmina dan dia mengembalikan cek yang diberikan kepadanya sebagai jaminan.

" Bagi saya restoratif justice seperti mediasi dan negoisasi jauh lebih baik daripada menempuh upaya hukum. Karena menang jadi arang dan kalah jadi abu," kata Rahmad Ramadhan Machfoed. * ( Nanang)

red/and

Editor : deni