Press Release ALCO Jawa Timur di Awal 2024

avatar kabarhit.com

SURABAYA, KABARHIT.COM -  26 Februari 2024 - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, dipimpin oleh Sigit Danang Joyo, mengadakan Press Conference APBN KiTa Regional Jawa Timur hingga 31 Januari 2023.

 Kegiatan ini diadakan secara Luring di Aula Majapahit GKN Surabaya 1 dan secara daring melalui Zoom Meeting pukul 13. 00s.d. Dalam pertemuan tersebut, hadir peserta dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Profesor. Rudi Purwono dan Media Surabaya.

Baca Juga: Bayar UKT Pakai Pinjol OJK Panggil DanaCita

a.    Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur

1.    Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV-2023 sebesar 4,69% (yoy), sedikit melambat dibandingkan Triwulan III-2023. Namun demikian, Jawa Timur tetap menjadi kekuatan Ekonomi Ke-2 di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,99% dan secara nasional berkontribusi sebesar 14,22% dari total PDB Indonesia di Triwulan IV-2023.

2.    Investasi di Jatim konsistem tumbuh. Secara tahunan, total investasi Jawa Timur sampai dengan akhir tahun 2023 mencapai Rp145,10 Triliun dan tumbuh sebesar 29,85% dibandingkan tahun 2022. Pada triwulan IV-2023 (Rilis 2 Februari) sebesar Rp45,04 T tumbuh 15,78% (q-to-q) dan 43,87% (y-on-y) yang terdiri dari PMA sebesar Rp24,33 T tumbuh 50,19% (q-to-q) dan 70,69% (y-o-y), sedangkan PMDN sebesar Rp20,71 T tumbuh 21,45% (y-o-y) namun terkontraksi -8,77% (q-to-q).

3.    Kabupaten Gresik merupakan daerah dengan nilai investasi terbesar di Jawa Timur dengan total investasi sebesar Rp49,46 Triliun diikuti kota Surabaya (Rp23,27 Triliun) dan kabupaten Pasuruan (Rp20,74 Triliun).

4.    Tingkat Inflasi Jatim bulan Januari 2024 sebesar 2,47% (y-on-y) namun terjadi Deflasi 0,10% (m-to-m) dan 0,10% (y-t-d). Peristiwa yang mempengaruhi inflasi di bulan ini antara lain pada makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki andil paling tinggi terutama beras karena cuaca yang tidak menentu dan rusaknya jalan menyebabkan kurangnya pasokan beras disejumlah wilayah.

5.    Jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) pada bulan Desember 2023 ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 23.244 kunjungan, meningkat jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 sebesar 14.264 kunjungan. Wisatawan mancanegara di Jawa Timur didominasi oleh wisatawan dari Malaysia (32,22%), Tiongkok (19,03%), dan dari Singapura (10,91%). Tingkat penghunian kamar hotel mengalami peningkatan di Bulan Desember 2023 baik secara mtm sebesar 9% maupun secara yoy (1%). Sedangkan Rata-rata lama menginap tercatat 1,42 hari, menurun 0,05 dibanding bulan sebelumnya.

6.    Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Januari 2024 sebesar 94,73, terjadi penurunan sebesar 3,03%. Hal tersebut dikarenakan Indeks Harga Terima Nelayan (It) turun sebesar 2,57% menjadi sedangkan Indeks Harga Bayar Nelayan (Ib) naik sebesar 0,47%.

7.    Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks secara rata-rata pada kelompok Penangkapan Di Laut sebesar 2,66% sedangkan kelompok Penangkapan Di Perairan Umum naik sebesar 0,81%. Kenaikan pada Indeks Ib sebesar 0,47% dari 118,17 menjadi 118,73 disebabkan oleh kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) sebesar 0,49% dan Indeks Biaya Produksi Dan Penambahan Barang (BPPBM) sebesar 0,46%.

8.    Nilai Tukar Petani Jawa Timur bulan Januari 2024 turun sebesar 0,16% dari 116,05 menjadi 115,86. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It naik sebesar 0,27% dan Ib naik sebesar 0,43%.

b.    Perkembangan Realisasi APBN Regional & APBD Konsolidasian.

1.    Realisasi APBN Regional

Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp21,65 Triliun atau 7,73% dari target sebesar Rp279,95 Triliun, secara nominal turun -6,97% dibandingkan periode yang sama TAYL. Dari sisi Penerimaan Pajak, telah tercapai realisasi sebesar 8,45% (Rp10,36 Triliun) dari target Rp122,36 Triliun. Sedangkan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai 7,13% (Rp10,84 Triliun) dari target (Rp152 Triliun), dan realisasi PNBP mencapai 8,38% (Rp0,45T) dari target (Rp5,33 Triliun). Untuk Belanja Negara sampai dengan 31 Januari 2024 telah terserap Rp11,67 Triliun atau 9,09% dari pagu belanja negara di Jawa Timur sebesar Rp128,36 Triliun. Kinerja belanja negara ditopang oleh penyerapan belanja K/L sebesar Rp2,01 Triliun atau 4,19% dari total pagu Rp 47,99 Triliun dan realisasi Trasfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp9,66 Triliun atau 12,02% dari total pagu TKD sebesar Rp80,36 Triliun. Secara keseluruhan, APBN di Jawa Timur sampai dengan 31 Januari 2024 menunjukkan kinerja yang baik ditunjukkan dengan capaian surplus hingga Rp9,98 Triliun atau 6,59% dari target surplus di angka Rp151,59 Triliun.

2.    Realisasi APBD Konsolidasian

Realisasi Pendapatan APBD Konsolidasian se-Jatim s.d 31 Januari 2024 Rp12,51 T (9,86%) dari Target TA 2024 sebesar Rp126,86 Triliun, mengalami pertumbuhan baik persentase (69,32%) maupun nominal (69,07%) secara year-on-year (yoy). Sedangkan Belanja APBD Konsolidasian se-Jatim s.d 31 Januari 2024 telah terealisasi Rp3,19 T atau 2,32% dari Alokasi TA 2024 sebesar Rp137,69 Triliun yang didominasi oleh komponen Belanja Pegawai dengan proporsi 61,41%.

Surplus APBD s.d 31 Januari 2024 tercatat sebesar Rp9,32 Triliun, dengan Pembiayaan Bersih sebesar minus Rp0,63 Triliun sehingga SILPA s.d 31 Januari 2024 sebesar Rp8,69 Triliun. Saldo Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) sampai dengan akhir Januari 2024 sebesar Rp17,08 Triliun.

c.    Current Issue Kemenkeu Satu Jawa Timur

1.    Kredit Program

·         Sampai dengan 31 Januari 2024, penyaluran Kredit Program mencapai Rp2.753,25 Miliar kepada 52.154 Debitur, terdiri dari penyaluran KUR sebesar Rp2.746,48 Miliar kepada 50.636 debitur, UMI sebesar Rp6,77 Miliar kepada 1.518 debitur.

·         Penyaluran KUR tumbuh positif. Jumlah debitur KUR meningkat 282,97% dan nilai nominal KUR juga mengalami peningkatan sebesar 5.331,26%. Sementara dalam penyaluran UMi, jumlah debitur terkontraksi -88,52%, dan nominal penyaluran UMi juga terkontraksi sebesar -86,54%.

Baca Juga: BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Jatim pada 2024 Menunjukan Trend Positif  dan tetap kuat

2.    Reviu Penyaluran TKD

·         Sampai dengan 31 Januari 2024, Transfer ke Daerah tercapai realisasi Rp9,66 T (12,02% dari alokasi Rp80,36 T), mengalami pertumbuhan impresif mencapai 96,55% hampir mencapai 100% dibandingkan capaian tahun yang lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan DAK Fisik dan Dana Desa.

·         Pertumbuhan DAK Non Fisik diperoleh dari Jenis DAK NON Fisik BOSP. Penyaluran DAK NON FISIK BOSP (pendidikan) telah tersalurkan seluruh Tahap I (50% BOSP Reguler) di bulan Januari 2024, ini merupakan penyaluran tercepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dimana Januari belum ada realisasi.

·         TKD berkontribusi sebesar 77,21% pada Total Penerimaan APBD di Jawa Timur hal ini menunjukan ketergantungan daerah terhadap penyaluran TKD ini masih cukup besar, sehingga harus memperkuat penerimaan dari PAD, dan Pendapatan Daerah Lainnya.

3.    Penerimaan Negara

Beberapa Isu terkait penerimaan negara di Jawa Timur:

a.    Pajak (DJP):

·         Turunnya harga komoditas;

·         Sikap wait and see pengusaha akibat pemilu, menahan investasi pasca pemilu;

·         Penerapan PMK 168 yang akan memindahkan penerimaan PPh 21 masa Desember 2023 ke Januari 2024;

Baca Juga: BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,5 % Tahun 2024

·         Potensial loss akibat dari pemusatan pembayaran WP cabang;

·         Kenaikan tarif cukai dan harga jual eceran yang berakibat penurunan produksi.

b.    Bea Cukai (DJBC):

·         Capaian penerimaan Cukai terkontraksi sebesar 15% (yoy). Penyebab utama dikarenakan kenaikan tarif CHT yang membuat produksi rokok s.d November 2023 menurun 3,7% (yoy), namun sebenarnya hal ini merupakan sinyal positif, karena tujuan Negara menerapkan cukai telah tercapai yaitu untuk mengendalikan konsumsi rokok yang berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat;

·         Produksi rokok Januari 2024 tumbuh 2,1 M batang atau setara 21,7% dibanding Januari 2023. Pertumbuhan produksi ini baru dapat dirasakan dampaknya dari sisi peneriman CHT pada bulan Maret 2024, dampak dari pemberiaan fasilitas penundaan pembayaran CHT 60 hari.

c.    PNBP Lelang dan Aset:

·         Penerimaan PNBP dari pengelolaan BMN dan Piutang Negara sd Januari 2024, dengan rincian sebagai berikut: Realisasi pokok lelang Kanwil DJKN Jatim s.d. 31 Januari 2024 mencapai Rp451.779.732.830,00 atau 10.56% dari target Rp. 4.279.720.000.000,00; Realisasi PNBP Lelang sebesar Rp 9.910.268.058,00 atau 8,79 % dari target Rp 112.706.000.000,00; Realisasi PNBP Pengurusan Piutang Negara Rp5.072.278,00 atau 2.37% dari target Rp214.000.000,00; Realisasi PNBP Aset Rp 3.968.532.541 atau 3,58% dari target Rp 110.914.000.000;

·         Pengelolaan BMN khususnya tanah dalam program percepatan sertipikasi untuk wilayah Jawa Timur;

·         Pelaksanaan Lelang dalam upaya peningkatan pokok lelang dengan penggalian potensi lelang ;

·         Pelaku UMKM memanfaatkan platform lelang.go.id sebagai sarana pemasaran/penjualan produk-produknya., guna memperluas jangkauan pasarnya

Editor : deni