JAKARTA, KABARHIT.COM - 22 September 2024 – PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya, PT PLN Indonesia Power (PLN IP), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) resmi menandatangani _Consortium Agreement_ untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Binary Unit berkapasitas 15 MW dan PLTP Ulubelu Binary Unit berkapasitas 30 MW.
Penandatanganan ini dilakukan pada acara _Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition_ (IIGCE) ke-10 di Jakarta pada Rabu, 18 September 2024. Kolaborasi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target _Net Zero Emissions_ (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang turut menghadiri acara tersebut, menyampaikan bahwa potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar, namun pemanfaatannya belum optimal. “Indonesia memiliki sekitar 40 persen dari potensi panas bumi dunia, tetapi hingga saat ini, hanya 11 persen yang telah dimanfaatkan. Kita harus segera mempercepat proses perizinan agar investor dapat mempercepat pengembangan energi hijau,” tegas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pengembangan energi panas bumi dalam mendukung komitmen transisi energi Indonesia. “Saat ini, PLN bersama dengan berbagai pihak aktif dalam pengembangan energi panas bumi, dan kita harus terus mengoptimalkan potensi yang ada untuk mengatasi tantangan energi nasional.”
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, juga menyoroti tren positif pertumbuhan energi panas bumi dalam satu dekade terakhir. “Kapasitas energi panas bumi telah meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Ini adalah instrumen penting dalam meningkatkan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional,” ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan bahwa Pemerintah siap mendukung percepatan pengembangan panas bumi melalui regulasi yang lebih efisien dan pemangkasan waktu perizinan. Hambatan waktu pengembangan yang panjang selama ini diharapkan dapat diatasi dengan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa pengembangan energi panas bumi merupakan prioritas bagi PLN dalam mencapai target NZE 2060. “Transisi energi tidak bisa dilakukan sendirian, harus ada sinergi dan kolaborasi. Penandatanganan kesepakatan hari ini adalah langkah penting untuk memajukan energi panas bumi di Indonesia.”
Sementara itu, Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menyebutkan bahwa energi panas bumi memiliki keunggulan stabilitas dibandingkan dengan energi terbarukan lainnya karena tidak tergantung pada cuaca. PLN IP, kata Edwin, telah berinovasi dengan menggandeng PGE untuk mengembangkan PLTP di beberapa wilayah kerja panas bumi (WKP).
Kerja sama antara PLN IP dan PGE mencakup pengembangan PLTP _Cogeneration_ (Binary Unit) di WKP milik PGE dengan kapasitas potensi mencapai 230 MW. Di bawah konsorsium ini, dua proyek utama yang akan dikembangkan adalah PLTP Ulubelu Binary Unit berkapasitas 30 MW dan PLTP Lahendong Binary Unit berkapasitas 15 MW.
“Proyek ini akan mempercepat transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional untuk pencapaian _National Determined Contribution_ (NDC) serta program _Net Zero Emissions_,” tutup Edwin.
Editor : deni