SURABAYA, KABARHIT.COM 12 November 2024 – Insiden kecelakaan maut yang melibatkan seorang pengemudi yang diduga mengemudi dalam kondisi terpengaruh alkohol, setelah mengunjungi Rekreasi Hiburan Umum (RHU) di Surabaya, menuai perhatian serius dari DPRD Kota Surabaya. Kecelakaan tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam, dan memicu respons keras dari Komisi B DPRD Surabaya yang segera mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan pihak terkait untuk membahas pengelolaan dan pengawasan tempat hiburan malam di kota ini.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Surabaya, Himpunan Pengusaha Hiburan Malam (HIPERHU), serta sejumlah pihak lainnya. Namun, salah satu pihak yang sangat dinantikan kehadirannya, yaitu pemilik diskotek Ambyar yang diduga menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh pengemudi dalam insiden tersebut, tidak hadir. Akibat ketidakhadiran pemilik Ambyar, rapat pun dijadwalkan untuk dilanjutkan pada hari Senin depan.
Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mohammad Faridz Afif, menyatakan bahwa pihaknya akan mengundang Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur untuk memberikan klarifikasi terkait status perizinan kedua tempat hiburan, yaitu diskotek Ambyar dan Paradise. “Kami perlu memastikan apakah tempat-tempat hiburan tersebut mematuhi semua regulasi yang ada. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Faridz Afif.
Lebih jauh, Faridz menegaskan bahwa apabila pemilik diskotek Ambyar kembali tidak hadir dalam rapat mendatang, Komisi B DPRD tidak akan tinggal diam. “Kami akan meminta Pemkot untuk segera mengambil tindakan tegas, bahkan jika perlu menyegel tempat hiburan tersebut hingga pemiliknya bersedia hadir dan memberikan penjelasan di DPRD,” tegasnya.
Sementara itu, George Handiwiyanto, Ketua Himpunan Pengusaha Rumah Hiburan Umum (HIPERHU) Kota Surabaya, menyuarakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan aparat keamanan dalam merumuskan kebijakan yang mengatur operasional Rumah Hiburan Umum (RHU). Menurut George, sinergi antara pihak eksekutif, legislatif, dan kepolisian sangat diperlukan untuk menciptakan kebijakan yang adil dan efektif, sekaligus menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dan memastikan kebijakan yang terkait dengan Rumah Hiburan Umum berjalan dengan baik. Ini bukan hanya soal perizinan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan bertanggung jawab,” ungkap George.
George juga menegaskan bahwa para pengusaha RHU selalu mematuhi peraturan perizinan yang ada, membayar pajak, serta berkomitmen untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. "Kami memahami tanggung jawab sosial kami. Jangan hanya melihat kami dari sisi izin saja, tetapi juga dari kontribusi kami terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar,” tambahnya.
Lebih lanjut, George mengajak semua pihak untuk tidak menunggu hingga masalah besar terjadi sebelum bertindak. “Mari kita komunikasi lebih awal agar setiap permasalahan terkait RHU dapat segera ditangani dengan solusi yang tepat,” harapnya.
Insiden kecelakaan maut ini menjadi sorotan penting dalam pembahasan tentang pengawasan dan pengelolaan Rumah Hiburan Umum di Surabaya. Tindak lanjut dari DPRD Kota Surabaya dalam rapat lanjutan yang akan dilaksanakan pekan depan diharapkan dapat memberikan kejelasan, serta memastikan bahwa pengelolaan RHU di kota ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Editor : Deni