Hilirisasi Pertanian Jadi Fokus Forum Ekonomi Regional Jawa 2024 di Surabaya

SURABAYA, KABARHIT.COM 20 November 2024– Forum Ekonomi Regional Jawa 2024 resmi dibuka hari ini di Surabaya dengan tema besar "Strategi Hilirisasi Pertanian Guna Meningkatkan Nilai Tambah dan Memperkuat Ketahanan Pangan di Jawa".

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bank Indonesia, Kementerian Pertanian, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dalam sambutannya, Ir. Joko Irianto, M.Si., Asisten Daerah II Provinsi Jawa Timur, menyampaikan rasa syukur atas capaian ekonomi Jawa Timur yang terus mencatatkan pertumbuhan positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,91%, menjadikannya penyumbang ekonomi terbesar kedua di Indonesia dengan kontribusi 14,52% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Pertanian menjadi salah satu sektor strategis, dengan kontribusi sebesar 11,94% terhadap PDRB Jawa Timur dan menyerap tenaga kerja hingga 31,46%. "Data makro ekonomi ini mengonfirmasi besarnya potensi pengembangan sektor pertanian di Jawa Timur," ungkap perwakilan pemerintah tersebut.

Lumbung Pangan Nasional dan Hilirisasi Pertanian

Jawa Timur, yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional, menyumbang sebagian besar produksi komoditas strategis Indonesia. Di antaranya, beras sebesar 30,6%, cabai rawit 37,4%, bawang merah 24,4%, daging sapi 20,4%, telur ayam 28,7%, susu 54,5%, dan pisang 28,8ri total produksi nasional.

Gubernur Jawa Timur mendorong pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Industri pengolahan di Jawa Timur, yang didominasi oleh sektor agro, mencapai 74,72ri total PDRB.

Upaya ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur 2019–2024, yang menargetkan percepatan pemulihan ekonomi berbasis optimalisasi sumber daya alam.

Korporasi Petani: Inovasi untuk Pengendalian Inflasi

Salah satu program unggulan yang dicanangkan adalah percepatan implementasi korporasi petani, yaitu model kelembagaan berbasis koperasi dengan mayoritas kepemilikan oleh petani. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.

Melalui korporasi petani, petani tidak hanya fokus pada produksi primer seperti beras, tetapi juga diarahkan untuk menghasilkan produk hilir bernilai jual tinggi, seperti pelet pakan ternak, sekam padi, tepung beras, hingga biogas.

Salah satu contoh sukses adalah pelaksanaan korporasi petani di Kabupaten Jombang pada Mei 2024, yang menjadi praktik terbaik untuk mengendalikan inflasi dan memperkuat daya saing produk lokal.

Forum ini bertujuan membahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat sektor pertanian melalui hilirisasi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Selain itu, forum ini juga membahas bagaimana Jawa, sebagai salah satu sentra produksi pangan di Indonesia, dapat menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, gangguan rantai pasok, dan dinamika ekonomi internasional.

Sinergi dan Inovasi dalam Mengoptimalkan Potensi Pertanian

Kunci optimalisasi potensi pertanian Jawa Timur terletak pada sinergi antar pemangku kepentingan, inovasi teknologi, dan penguatan hilirisasi produk. Dengan langkah ini, Jawa Timur tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," tutup pejabat dalam sambutannya.

Forum ini mencerminkan komitmen kuat Jawa Timur untuk terus menjadi pelopor pembangunan berbasis agroindustri di Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Erwin Hutapea juga mengungkapkan bahwa Jawa, sebagai wilayah strategis di Indonesia, menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendorong hilirisasi sektor pertanian.

Forum Ekonomi Regional Jawa 2024, yang dimulai dengan rapat koordinasi wilayah pada pagi hari, membahas langkah-langkah strategis untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri, dan masyarakat untuk bersama-sama merumuskan solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan pengembangan agroindustri di Jawa.

Editor : Deni

Lapor Mas Wapres RI