SURABAYA, KABARHIT.COM - Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, berharap penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Program Permakanan, yang mulai disalurkan Pemerintah Kota Surabaya bisa tepat sasaran. Selain itu, penyalurannya juga harus diawasi semua pihak.
Menurut Khusnul, pada 2024 ini total penerima BLT Permakanan sebanyak 8.310 warga. Jumlah ini didapat dari jumlah penerima program permakanan triwulan IV tahun 2023 yang jumlahnya 1.045 orang, sisanya merupakan hasil updating data yang dilakukan Pemkot Surabaya yang jumlahnya mencapai 7.265 warga.
"Penyaluran BLT Permakanan ini dilakukan secara bertahap oleh masing-masing kecamatan. Nilai BLT Permakanan yang diberikan kepada warga sebesar Rp200 ribu per bulan," ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Jumat (5/1/2024).
Penerima bantuan ini, kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, merupakan warga miskin yang tidak masuk dalam penerima program dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Itu artinya, penerima BLT Permakanan 2024 ini yang tidak menerima PKH dan BPNT.
Karena penerima bantuan ini dapat dipastikan bukan penerima bansos ganda, Khusnul meminta penyalurannya bisa tepat sasaran. Jangan sampai ada warga yang layak menerima namun terlewat. Sedangkan yang seharusnya tidak menerima atau telah menerima program bansos dari Kemensos justru menerima lagi BLT Permakanan.
"Dari informasi yang saya dapat, pada penyaluran tahap pertama yang dilakukan di wilayah Kecamatan Pabean Cantian berlangsung lancar. Persyaratan pengambilan BLT Permakanan juga cukup mudah, hanya menunjukkan KTP," kata Khusnul.
Khusnul kembali menegaskan, semua pihak untuk saling mengawasi penyaluran BLT Permakanan ini. Baik itu pihak RT, RW, kelurahan hingga kecamatan. Tujuannya agar bantuan ini tepat sasaran, tidak diselewengkan dan penggunaannya tidak digunakan hal-hal lain yang tidak untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Lebih lanjut Khusnul juga berharap, bagi para lansia yang terlantar atau tinggal sebatang kara untuk langsung dirawat di Griya Werdha. Hal ini sebagai bentuk perhatian Pemkot Surabaya kepada para lansia.
“RT RW harus lebih peka terhadap warganya. Jika mengetahui ada lansia yang hidup sendiri, agar segera melapor ke Pemkot Surabaya supaya lansia ini mendapatkan perawatan yang lebih layak. Upaya ini adalah sebagai wujud menjadikan Surabaya ramah lansia, tidak hanya ramah anak,” tandasnya. [*]
Editor : Deni