Debat Capres Ketiga Bahas Geopolitik dan Keamanan, Arif Fathoni : Beliau Negarawan Berkualitas

avatar kabarhit.com

SURABAYA, KABARHIT. COM - Debat ketiga Pemilu Presiden yang membahas pertahanan, keamanan, dan geopolitik digelar oleh KPU malam ini, banyak diperbincangkan oleh masyarakat dengan pro dan kontra di media sosial.

Ketua Dewan Pengarah TKD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menyatakan bahwa Prabowo Subianto menunjukkan kualitas kenegarawanan dalam debat tadi malam. Meski diserang secara personal, Prabowo tetap tidak terpancing dan tidak mengungkapkan rahasia pertahanan negara.

Baca Juga: Arif Fathoni Apresiasi Perayaan Tahun Baru 2024 di Surabaya  Berjalan aman dan Lancar

“Hal teknis strategis tidak bisa konsumsi umum, transparansi harus dilakukan di DPR RI. Pembahasan pertahanan dan keamanan tidak boleh telanjang karena mengenai martabat negara kita di mata negara lain,” ujarnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya menambahkan, debat calon Presiden Anies Baswedan menyalahkan Prabowo Subianto karena membandingkan kekayaannya dengan kesejahteraan prajurit TNI Polri, tetapi menurutnya perbandingan tersebut tidak relevan

"Pak Prabowo, seorang pengusaha, memiliki rejeki yang diberikan Tuhan. Jika Mas Anies masih menjadi Menteri Pendidikan, masih ada guru yang tidak bisa beli rumah. Anda memiliki kekayaan milyaran yang tidak relevan."

Dalam paparan diplomasi internasional, Prabowo Subianto pandangan maju tentang membangun kehormatan Indonesia di tengah pergaulan global. Kemandirian ekonomi penting dalam mendapatkan posisi tawar geopolitik global yang tidak pasti. Ini telah dilakukan oleh Presiden Jokowi, jadi narasi Indonesia absen dalam diplomasi internasional beberapa tahun terakhir tidak berdasar, karena Indonesia aktif dalam meredakan situasi global di Eropa dan Asia Pasifik.

Baca Juga: Arif Fathoni Sebut Perayaan Natal di Surabaya Menjadi Bukti keberagaman Dalam Hal Relasi Sosial

"Membangun consensus dengan negara Kawasan tidak cukup dengan kata-kata, tetapi menyatukan kepentingan take and give dalam ekonomi negara-negara, sehingga tercipta consensus dalam bidang gepolitik global. Ini sudah dilakukan Presiden Jokowi dengan mengunjungi Rusia dan Ukraina saat sedang berperang. Jadi jika kita dianggap absen dalam diplomasi internasional, itu mungkin keliru besar karena hanya demi kepentingan electoral. Yang penting, kita berbeda dengan pemerintah." bebernya

Ketika ditanya mengenai pemberian skor tentang kinerja Menteri Pertahanan yang diberikan skor rendah oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Toni mengatakan itu hak yang dimiliki oleh kedua calon tersebut, namun pihaknya yang meyakini bahwa masyarakatlah yang akan menjadi penentu akhir dalam pelaksanaan pemilu ini

Dalam masa damai memang kinerja pertahanan tidak akan terlihat secara gamblang, namun Prabowo Subianto sudah membuat pondasi pertahanan kita guna menanggulangi ancaman potensial dimasa yang akan datang, salah satunya adalah memperkuat alutsista kita, karena kalau kita mau dihargai oleh bangsa lain, maka ekonomi dan pertahanan kita harus kuat, ” tegasnya.

Baca Juga: Ini Alasan Arif Fathoni Buka Suara Terkait Gugatan Warga Terhadap Pemkot..

Ketika ditanya mengenai kalimat Prabowo Subianto yang menyatakan Anies Baswedan tidak pantas bicara mengenai persoalan etik, Fathoni mengatakan itu ungkapan dari seorang senior kepada orang yang lebih muda, mengingat Ketika Anies Baswedan diberhentikan sebagai Mentri Pendidikan dari kabinet Joko Widodo, Prabowo Subianto yang mendorong Anies mengabdi di DKI sebagai Gubernur

“Kita ini hidup dibelahan timur, Dimana tata krama harus dijunjung tinggi, bayangkan orang yang sudah memperjuangkan anda terpilih menjadi Gubernur lalu dalam kesempatan yang berbeda menyerang anda secara personal dimuka umum tentu akan menimbulkan rasa kecewa, makanya agama mengajarkan diatas ilmu itu ada adab, ” pungkasnya.

Editor : deni