JAKARTA, KABARHIT.COM - Usulan seorang anggota DPR RI terkait legalisasi judi dan kasino di Indonesia sebagai upaya menambah pemasukan kas negara menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Mas Rizki, pemerhati sosial sekaligus Founder Areknom Suroboyo.
Dalam rapat Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Keuangan RI, usulan tersebut mencuat sebagai salah satu alternatif sumber pendapatan negara. Namun, Mas Rizki menilai gagasan tersebut tidak hanya keliru, tetapi juga bertentangan dengan semangat para pendiri bangsa.
"Legalisasi judi dan kasino jelas merupakan usulan yang ngawur. Ini tidak sejalan dengan cita-cita founding father kita yang mengusung ekonomi kerakyatan, yakni sistem ekonomi yang menekankan pada partisipasi aktif masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah," ujar Mas Rizki dalam keterangannya kepada media.
Ia menambahkan, ekonomi kerakyatan dibangun atas dasar nilai kebersamaan, gotong royong, dan kekeluargaan—nilai-nilai yang justru bisa tergerus jika praktik-praktik seperti judi dilegalkan.
Mas Rizki juga mengingatkan bahwa legalisasi suatu bentuk kemungkaran belum tentu membawa manfaat. Ia mencontohkan pengalaman Surabaya yang pernah melegalkan prostitusi, namun bukannya memberi dampak positif, malah menimbulkan berbagai masalah sosial dan kesehatan.
"Apa itu kemudian menambah anggaran Kota Surabaya? Tentu tidak. Justru menambah beban dan persoalan baru di tengah masyarakat," tegasnya.
Sebagai solusi untuk menambah pemasukan negara, Mas Rizki menyarankan pemerintah agar lebih fokus pada efisiensi anggaran dan pemberantasan praktik pungutan liar. "Penghematan anggaran tidak hanya dilakukan di bawah, tetapi juga di atas. Selain itu, tutup celah-celah kebocoran yang selama ini terjadi. Itu akan jauh lebih efektif daripada mengandalkan sumber-sumber yang merusak tatanan sosial," pungkasnya.
Editor : Deni